INISIASI
3
PERENCANAAN
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Perencanaan adalah
merupakan tahapan awal yang sangat penting untuk dilakukan, Perencanaan merupakan
praktek dalam manajemen untuk merumuskan tujuan agar kegiatan dapat
dilaksanakan secara sistematis dan terarah. Pentingnya suatu perencanaan
dilakukan pada berbagai level organisasi, baik organisasi kecil, perusahaan
besar, multinasional, bahkan dalam pengelolaan negara sekalipun, sangat
membutuhkan perencanaan. Tujuannya, agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan
sesuai sasaran yang diiinginkan.
PERENCANAAN
Perencanaan
dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang
ingin dicapai dengan mengambil langkah-langkah strategis guna mencapai tujuan
tersebut.
Kebutuhan
akan perencanaan ada di semua tingkat dan pada kenyataannya meningkat dimana
tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar sukses organisasi atu
manajemen tingkat atas.
Hasil
suatu proses perencanaan yang baik harus memiliki sejumlah kemampuan organisasi
yang berasal dari kekuatannya sendiri seperti: kemampuan memprediksi; kemampuan
menghitung biaya; kemampuan komunikasi; kemampuan menguasai teknik-teknik
manajemen; kemampuan pengukuran kinerja.
Salah
satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan, proses pengembangan
dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.
Menurut Drucker (1982) ada lima langkah
yang dibutuhkan untuk menyusun perencanaan.
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan;
2. Merumuskan keadaan saat ini;
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan
dan hambatan;
4. Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan;
5. Mempertahankan pengendalian.
Pada dasarnya perencanaan adalah proses pengambilan keputusan
dari sejumlah pilihan, untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.
Perencanaan pada umumnya harus memiliki, mengetahui dan memperhitungkan
beberapa unsur pokok yaitu: tujuan akhir yang dikehendaki. Sasaran-sasaran dan
prioritas untuk mewujudkannya; jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut;
masalah-masalah yang dihadapi; modal atau sumber daya yang akan digunakan untuk
pengalokasian; kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk melakukannya; orang,
organisasi, atau badan pelaksanyanya dan; mekanisme pemantauan, evaluasi, dan
pengawasan pelaksanaannya.
Mengapa perencanaan
itu penting? .....Kita
tidak dapat memprediksi masa depan, karena terdapat kondisi ketidakpastian (unpredictable).....berbagai variabel seperti tingkat inflasi, fluktuasi pendapatan
masyarakat, kemajuan teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen,
gejolak politik, dan sistem keamanan yang tidak terjamin, sangat
mempengaruhi ketidakpastian
masa depan, yang tentunya secara langsung sangat berpengaruh
terhadap kondisi perekonomian, terjadinya perubahan harga-harga, kenaikan
ongkos produksi, upah buruh dan sebagainya... Perencanaan organisasi haruslah bersifat adaptif, dinamis, berkesinambungan, dan
kreatif, agar manajemen
tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta
aktif dalam dunia usaha.
Perencanaan merupakan tugas pokok
dalam administrasi atau manajemen. Perencanaan diperlukan karena biasanya
kebutuhan organisasi lebih besar dari pada sumber daya yang tersedia.
Proses Perencanaan:
1. Mengembangkan visi yang jelas;
2. Merumuskan misi ke dalam suatu
pernyataan;
3. Prakiraan perkembangan organisasi;
4. Analisis persaingan;
5. Penetapan sasaran dan tujuan;
6. Pengembangan rencana kegiatan;
7. Mobilisasi dana organisasi
8. Penyiapan sumber daya manusia;
9. Sumber daya teknologi.
Fungsi perencanaan adalah tempat
bergantung fungsi-fungsi manajemen lainnya. Jika fungsi ini direncanakan dengan
baik dan benar maka fungsi-fungsi lain akan dengan mudah dilaksanakan.
Perencanaan dapat digolongkan
berdasarkan ruang lingkup, durasi, tujuan yang ditetapkan organisasi, terdiri
atas: Perencanaan menurut fungsi; perencanaan menurut ruang lingkup
kewilayahan; perencanaa menurut jangka waktu; perencanaan menurut objek;
perencanaan tetap; perencanaan dengan maksud tertentu.
Berbagai pendekatan yang bisa
dimanfaatkan dalam proses penyusunan perencanaan: Pengekatan Managemen by Objective; pendekatan
perencanaan inside- out/outside-in,
pendekatan perencanaan top-down dan bottom-up;
pendekatan perencanaan contingency;
pendekatan social demand; pendekatan man power; pendekatan rate of return atau cost benefit ratio.
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah salah satu proses manajemen
terpenting dalam suatu organisasi. Setiap pelaksanaan fungsi manajemen tidak
lepas dari keputusan yang diambil para manajer. Pembuatan keputusan dapat
dikatakan kunci dalam setiap kegiatan manajerial.
Proses pembuatan keputusan:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis
masalah;
2. Mengidentifikasi kriteria keputusan;
3. Mempertimbangkan kriteria;
4. Mengembangkan alternatif;
5. Membandingkan dan mengevaluasi semua
alternatif pemecahan;
6. Menilai resikonya;
7. Memilih alternatif terbaik;
8. Mengimplementasikan keputusan;
9. Mengevaluasi hasil-hasil keputusan.
Pembuatan keputusan dapat didefinisikan sebagai
penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan
keputusan tidak hanya dilakukan oleh manajer puncak, tetapi juga para manajer
menengah dan lini pertama. Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang
berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi yang ada.
Ada dua jenis tipe keputusan yaitu:
- KEPUTUSAN YANG DIPROGRAM
- KEPUTUSAN YANG TIDAK DIPROGRAM
Ada 4 gaya dalam pengambilan
keputusan Yaitu:
- gaya mengarahkan;
- gaya analitis;
- gaya konseptual;
- gaya perilaku.
Pembuatan suatu keputusan diwarnai sejumlah hambatan mental yang
menghampiri semua manusia termasuk para manajer, diantara hambatan tersebut
ada empat hambatan mental yang sering
muncul, yaitu: penyakit Hamlet; dorongan berlebihan; kecemasan memikirkan
akibat; berdiam diri.
Berbagai tindakan jika keputusan
gagal dilaksanakan: menyadari; melangkah mundur; mengganti; mengubah. Apabila
kita tidak mampu memecahkan keputusan dalam pelaksanaan maka tentu saja kita
tidak harus menyalahkan diri sendiri. Cara terbaik untuk memperoleh jalan keluar
adalah berkonsultasi.
Penyebab terjadinya kesulitan disaat
kita harus mengambil keputusan dan melaksanakan keputusan bisa disebabkan oleh
hal-hal lain yang berasal dari luar kemampuan kita sebagai pengambil keputusan.
Ada beberapa
hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan ketika mengambil keputusan adalah: kurang lengkapnya informasi
dan data yang kita perlukan; kesulitan menggunakan tolok ukur; munculnya tujuan
ganda; adanya lebih dari satu orang yang berwenang mengambil keputusan.
Kunci pokok keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi terdapat pada manusia-manusia yang terlibat didalammya.
Menurut Brincloe (1983), seperti dikutip oleh Salusu (1996), menyatakan bahwa
organisasi dapat berbuat lebih baik dalam mencapai tujuan, apabila, perhatian
lebih banyak diberikan kepada manusia dalam organisasi, seperti dalam pembuatan
keputusan.
Ada empat teknik dalam pembuatan
keputusan yaitu :
- Teknik curah pendapat temu muka
- Teknik kelompok nomonal
- Teknnik Delphi
- Teknik curah pendapat elektronnik
PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN
Pada
hakekatnya pengorganisasian adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi
yang sesuai dengan tujuan, sumber daya yang di miliki, dan lingkungan yang
melingkupinya. Empat aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
departementalisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan rentang manajemen.
Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses mendesain
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi habis tugas atau
pekerjaan kepada semua anggota organisasi dapat tercapai dengan efektif dan
efisien.
STRUKTUR ORGANISASI
Ketika
anda bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan, maka tugas utama Anda adalah
mengembangkan organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang Anda
inginkan. Hakekat pengorganisasian adalah hal-hal yang berkaitan dengan siapa
melakukan apa. Hal itu berarti Anda harus mampu mendefinisikan tanggung jawab,
membangun struktur, dan mengembangkan hubungan dan jejaring (networking) dengan
berbagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan organisasi.
Pengorganisasian
merupakan fungsi perencanaan manajerial. Pengorganisasian dilakukan dengan
penuh kesadaran yang sama, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal
organisasi. Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen dapat
diartikan sebagai suatu sistem kerja sama sekelompok orang yang dilakukan dengan
pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas, dengan membentuk
sejumlah satuan kerja yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu unit kerja.
Kerjasama
yang efektif dan efisien menghasilkan dinamika organisasi, yang lebih terarah
pada penigkatan prokuktivitas dan kualitas produk atau jasa. Namun dalam
peningkatan produktivitas organisasi ada hal-hal yang dapat menghambat, seperti
masalah kerjasama antar karyawan.
Sehingga dalam rangka meminimalkan hal-hal yang menghambat dan
untuk mengimplementasikan serta
mengembangkan kerja sama antar karyawan, organisasi membutuhkan aktualisasi
dasar-dasar pengorganisasian secara intensif.
Dasar-dasar tersebut adalah :
- Asas kejelasan Tuhan
- Dasar pembagian kerja sebagai jaringan kerja
- Asas fleksibilitas organisasi
- Asas fungsionalitas
Terbentuknya
sebuah organisasi disebabkan oleh berbagai hal yang berbeda-beda, seperti: 1) Proses pembentukannya,
2) Keterkaitan hubungan dengan pemerintah,
3) Berdasarkan ukuran organisasi,
4) Berdasarkan tujuan, 5) berdasarkan bagan
organisasanya.
Pengambilan
keputusan pemimpin untuk mengorganisasikan suatu perusahaan disebut sebagai proses
pengorganisasian. Dengan pengkoordinasian yang rapih dan efektif diharapkan
pekerjaan dan anggota menjadi satu kesatuan yang harmonis. Proses tersebut mencakup
langkah-langkah berikut :
- Rencanakan organisasi berdasarkan tujuan
- Menentukan tugas - tugas utama dan sub tugas dan membagi beban pekerjaan secara keseluruhan menjadi berbagai aktivitas
- Alokasi sumber daya untuk melaksanakan tugas
- Evaluasi hasil dan strategi pembentukan organisasi perusahaan
Seperti
semula telah disepakati bahwa organisasi terdiri dari tiga unsur utama yaitu
terdiri dari sekumpulan orang, yang bersepakat dalam satu kelompok, dan sepakat
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Untuk meraih keberhasilan tiga unsur
utama tersebut haruslah diimplementasikan dalam bentuk menciptakan suatu struktur
organisasi dimana setiap anggota akan ditempatkan dan wewenang serta tugasnya
ditentukan secara definitif. Stuktur organisasi dapat didefinisikan sebagai
suatu sistem jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan, dan
komunikasi yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individu dan kelompok.
Struktur organisasi bisa dijadikan suatu kerangka dasar dalam munyusun desain
tentang corak spesialisasi dan departementalisasi, dengan pembagian tugas dalam
mengelola sumber daya dalam organisasi.
Dalam
melihat sifat organisasi maka dapat dikategorikan menjadi organiasi formal dan informal. Organisasi formal menjelaskan
adanya interaksi otoritas yang tegas dan hubungan struktural di dalam sebuah
organisasi. Pada umumnya sebuah struktur organisasi disajikan dalam sebuah
bentuk bagan. Tipe struktur organisasi yang sesuai ditentukan oleh sifat
pekerjaan dan yang dilakukan, dan kondisi tempat organisasi tersebut
beroperasi. Struktur harus di desain
untuk mendukung identifikasi dan penyelesaian pekerjaan dan peningkatan
kemampuan karyawan untuk kerja sama. Tipe-tipe struktur organisasi: 1)
organisasi lini, 2) organisasi lini
dan staf, 3) organisasi fungsional, 4) organisasi lini, staf, dan fungsional,
5) organisasi komite, 6) organisasi proyek dan matriks.
Kita
telah memahami bahwa organisasi formal memiliki tujuan, struktur, dan pola
hubungan kerja yang teratur melalui manajemen. Sebuah organisasi formal bisa di
deskripsikan sebagai sebuah sistem aktivitas yang terkoordinasi dalam wadah
berbagai kelompok individu yang bisa bekerjasama dibawah kepemimpinan seseorang
ke arah tujuan yang telah disepakati bersama. Struktur organisasi formal bertujuan untuk bisa mencapai hubungan yang
teratur di antara fungsi namun hal itu juga memiliki nilai tambah dengan
memberikan rasa aman kepada mereka. Organisasi formal adalah wadah para
individu yang bekerja dalam sebuah organisasi yang berprilaku, bertindak, dan
berinteraksi dengan cara-cara yang tidak tertulis dan tidak terdefinisi dengan
manual, bagan, dan penjabaran tugas mereka. Kehadiran organisasi informal di
dalam organisasi formal seperti perusahaan tdak bisa dihindari. Perusahaan
sebaiknya tidak melarang keberadaan mereka sebab walau bagaimanapun mereka
membutuhkan saluran organisasi tersendiri selain organisasi formal dalam bentk
perusahaan. Keputusan manajemen terbaik adalah mengajak mereka berbicara dan
membina organisasi formal yang bisa ikut membantu dinamika organisasi formal.
Dalam
perkembangan di era pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi telah banyak mengubah
kegiatan organisasi, sehingga kebutuhan melakukan perubahan struktur organisasi
tetap tergantung pada kondisi internal organisasi itu sendiri. Sejumlah faktor yang
memaksa organisasi merubah struktur organisasinya tentuntu tidak boleh
diabaikan. Apabila organisasi memang harus melakukan perubahan maka ia harus
melakukannya.
PENGKOORDINASIAN
Koordinasi
merupakan suatu proses menghubungkan atau mengintegrasikan bagian-bagian dalam
organisasi dapat dicapai dengan efektif. Melalui koordinasi menjadikan pihak manajemen
mengharapkan adanya sinergi antar bagian organisasi. Koordinasi mengandung
makna sebagai aktivitas untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
kerja setiap unit/satuan kerja yang menjadi kontribusinya masing-masing dalam
mencapai tujuan koordinasi. Tujuan koordinasi adalah 1) mengarahkan dan
mengintegrasikan semua ide, gagasan, dan perilaku ke arah pencapaian tujuan, 2)
mengarahkan keterampilan spesialisasi yang dimiliki setiap karyawan kepada
tujuan, 3) menghindari kesenjangan, kekosongan, dan tumpang tindih pekerjaan,
4) menghindari penyimpangan tugas dari tujuan.
Implementasi
koordinasi sebagai asas pengkoordinasian bisa dilaksanakan secara formal,
antara lain dalam bentuk rapat, lokakarya, kelompok kerja dan lain-lain.
Pengkoordinasian merupakan pengaturan struktur organisasi sebagai kegiatan
pembidangan dan pembagian pekerjaan. Untuk meraih koordinasi yang efektif
tidaklah mudah sebab dengan terspesialisasinya pekerjaan akan mengakibatkan
semakin meningkatnya kebutuhan akan koordinasi.
Asas
koordinasi adalah asas hierarki yang berarti setiap atasan atau
koordinator harus melakukan koordinasi
pada bawahan langsungnya. Jadi, koordinasi tersebut dilaksanakan berdasarkan
berbagai jenjang kekuasaan yang berbeda-beda dan tanggung jawab yang disesuaikan
dengan jenjang tersebut. Lebih jauh lagi, koordinasi setidaknya memiliki :
- Perasaan untuk bekerja sama dan menjadikan
koordinasi sebagai dari usaha memperlancar penyelesaian pekerjaan, bukan
untuk memerintahkan atau memberi intruksi orang per orang.
- Rasa saling menghargai, terutama ketika atasan
memberikan pengarahan kepada karyawannya dalam rangka koordinasi.
- Semangat bersaing secara sehat dengan memanfaatkan
sistem koordinasi mereka masing-masing bagian untuk berlomba mencapai
tujuan dengan lebih baik dan cepat.
Dalam
praktek manajemen ada dua
tipe koordinasi, yaitu:
- Koordinasi vertikal
- Koordinasi horisontal
Sebagai
usaha untuk menghindari penyimpangan melakukan koordinasi maka dilakukan
beberapa pedoman untuk melakukan koordinasi yang baik:
- Memberi penjelasan dengan kalimat sederhana dan
mudah di pahami tujuannya
- Menjelaskan koordinasi adalah sebagai tujuan
bersama, bukan kepentingan orang pe orang
- Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk
memberikan ide, saran, dan bertukar pikiran kepada pimpinan yang sedang
melakukan koordinasi
- Doronglah mereka untuk ikut aktif terus selama
koordinasi dilakukan
- Gunakan lebih banyak komunikasi informal dari pada
komunikasi formal untuk mencari dukungan partisipasi bawahan dan
pihak-pihak lain yang di ikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan.
Di
era internasional, koordinasi akan lebih terlihat sangat penting. Cara manajer
untuk bisa memastikan adanya koordinasi dalam perusahaan mereka dengan sukses,
baik secara domestik maupun secara global adalah dengan melihat suatu
koordinasi sebagai hasil dari informasi dan kerja sama.
Apapun
bentuk struktur organisasi yang di pilih oleh pengelola ataupun pimpinan di
pastikan membutuhkan koordinasi yang baik dan efektif. Organisasi kecil tentu
akan berbeda tingkat kebutuhan koordinasinya jika di bandingkan dengan
organisasi besar.
Berikut
adalah beberapa penyesuaian
koordinasi dalam sistem organisasi:
1)
porsi dasar koordinasi, 2) meningkatkan daya potensi koordinasi, 3) mengurangi
kebutuhan koordinasi. Di
manapun, tak terkecuali dalam proses koordinasi, konflik pasti akan muncul
antar sesama anggota dan unit kerja. Ada beberapa penyebab utama terjadinya
konflik dalam proses koordinasi: 1) keterbatasan sumber daya, 2) ketidak
jelasan tanggung jawab dan wewenang, 3) gangguan komunikasi, 4) masalah
kepribadian, 5) membanggakan unit kerjanya secara berlebihan, 6) penyimpangan
tujuan. Untuk mengatasi konflik tersebut koordinator dapat menggunakan beberapa
gaya untuk menghindari konflik yaitu: 1) gaya tegas otoriter, 2) gaya
kooperatif, 3) gaya kolaborasi.
Organisasi
sangat membutuhkan sistem rentan kendali yang dianutnya. Hal ini disebabkan
adanya keterbatasan kemampuan, pengetahuan, perhatian dan waktu yang di miliki
seseorang, apalagi ketika ia berperan sebagai manajer.
Forum diskusi III
2. Mengapa suatu organisasi perlu memahami lingkungan organisasinya ?
3. Jika suatu organisasi hanya melaksanakan proses departementalisasi dan pembagian kerja, tetapi tidak melaksanakan koordinasi, bagaimanakah dampaknya terhadap organisasi tersebut ? Jelaskan pendapat anda.
Tugas wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa, dan ini adalah tugas individual.
Jawaban tugas dilakan para mahasiswa upload ke Menu Tugas yang ada di UTOnline.
Selamat mengerjakan. Salam.
para
mahasiswa, Silahkan diskusikan yang berkaitan tentang materi perencanaan dan
pengambilan keputusan.
RE
DISKUSI 3
Perencanaan, khususnya jika dilihat dari sudut pandang organisasi maka
merupakan faktor yang sangat vital, sebagaimana digambarkan tubuh manusia, maka
perencanaan adalah otaknya. Untuk mencapai tujuan organisasi maka sangatlah
diperlukan sebuah perencanaan yang bagus.
Dalam merencanakan segala
sesuatunyapun baik rencana jangka pendek ataupun jangka panjang, sangat
diperlukan dukungan dari semua pihak atau departemen.
Perencanaan merupakan pengambilan
keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa
yang akan dilakukan. Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu
penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Dan hendaknya sebuah keputusan
haruslah tepat, bersifat rasional, sesuai dengan nurani dan didukung fakta
akurat sehingga bisa dipertanggungjawabkan.Pembuatan keputusan adalah fungsi
mendasar dari manajemen terutama seorang manager.
Atau dengan kata lain, perencanaan
adalah proses awal dari pembuatan keputusan, sedangkan pembuatan keputusan
adalah bagian kunci dari kehidupan manajemen khususnya manajer. Dan kualitas
keputusan - keputusan manajer akan menetukan efektivitas rencana yang disusun
Tugas 1
1.
Apa manfaat manajemen
bagi organisasi ?2. Mengapa suatu organisasi perlu memahami lingkungan organisasinya ?
3. Jika suatu organisasi hanya melaksanakan proses departementalisasi dan pembagian kerja, tetapi tidak melaksanakan koordinasi, bagaimanakah dampaknya terhadap organisasi tersebut ? Jelaskan pendapat anda.
Tugas wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa, dan ini adalah tugas individual.
Jawaban tugas dilakan para mahasiswa upload ke Menu Tugas yang ada di UTOnline.
Selamat mengerjakan. Salam.
Gmn cara membuatx dalam bntuk makalah
BalasHapus